Tangerang - Hujan yang tak kunjung berhenti sejak 3 hari lalu, membuatbanjir di perumahan Total Persada Kelurahan Gembor, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang semakin meninggi. Tak tanggung, hingga kini ketinggian air sudah mencapai 3 meter atau setinggi atap rumah warga.
Air terus meninggi sejak Selasa (10/2/2015) dini hari, mencapai pada ketinggian 3 meter pada saat ini. Sehingga yang semula hanya 400 kepala keluarga yang menjadi korban, kini sebanyak 900 kepala keluarga dari di RW 7 dan RW 8 turut menjadi korban.
Akibatnya ratusan rumah warga yang dekat dengan tanggul Kali Sabi terendam hingga atap. "Hujannya nggak berhenti, jadi luapan air bertambah sekitar pukul 02.00 pagi. Untungnya warga sudah mengungsi sejak kemarin siang," ujar salah seorang warga, Rismawan.
Menurut dia, walaupun ketinggian air mencapai 3 meter, ada juga warga yang memilih bertahan di rumah dibandingkan mengungsi. Mereka umumnya tinggal di lantai 2.
"Ada juga yang di rumah, karena khawatir barang berharganya dicuri," kata Rismawan.
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, bersama petugas gabungan dari Damkar, TNI/Polri berkeliling menggunakan perahu karet untuk mengevakuasi warga. Sebab, dikhawatirkan banjir akan terus meninggi.
Hingga kini cuacana di Kota Tangerang dan sekitarnya masih mendung yang disertai hujan berkapasitas rendah.
Jakarta~ Musim hujan memang belum datang, namun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah mulai melakuka berbagai persiapan untuk ‘menjemput’ musibah rutin di ibu kota Republik Indonesia. Musibah yang dimaksud bisa ditebak, yakni banjir yang berdasarkan pemetaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta akan menyerang 125 kelurahan dan 615 RW.
“Kami memperkirakan ada 125 kelurahan terkena banjir. Paling banyak di Jakarta Barat dan Utara. Kemudian Jakarta Timur dan Selatan jumlahnya seimbang,” ungkap Bambang Surya Putra yang menjabat sebagai Kepala Seksi Informasi BPBD DKI Jakarta.
“Paling banyak di wilayah Barat dan Utara. Kemudian Selatan dan Timur. Selatan dan Timur seimbang,” ucap Bambang Musyawardana.
Berdasarkan penuturan petugas BPBD DKI Jakarta, puncak musim penghujan diperkirakan akan terjadi pada bulan Januari 2015. Selain 125 kelurahan, daerah yang dilalui Kali Ciliwung, Kali Angke, Kali Krukut dan Kali Sunter juga diprediksi akan terendam banjir. Namun, hal itu masih perkiraan dari BPBD DKI Jakarta. Pasalnya, hingga saat ini BPBD DKI Jakarta belum mendapat informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait curah hujan.
Apabila curah hujan lebih besar dari tahun- tahun sebelumnya, pihak BMKG akan melaksanakan TMC (teknologi modifikasi cuaca).
“Kalau curah hujan lebih besar, kami akan melaksanakan TMC (teknologi modifikasi cuaca) untuk mengurangi curah hujan,” lanjut Bambang Musyawardana.
Sebagai informasi, BPBD DKI telah menganggarkan dana sebesar 20 miliar rupiah untuk melaksanakan TMC jika memang dibutuhkan.