Hari ini kami mengikuti tour ke James Bond island yang dipesan sehari sebelumnya. Kami menunggu di lobby hotel dan dijemput oleh rombongan tour tersebut dengan menggunakan van. Di dalamnya sudah terdapat beberapa turis lain dari Rusia, Singapura, Kuwait. Dipandu oleh Kim, seorang pemandu dari Thailand yang cukup fasih bahasa Inggrisnya. Walaupun terkesan sedikit kemayu, Kim sangat supel dan bersemangat dalam menjelaskan tempat wisata sepanjang perjalanan.
Perjalanan menuju Monkey Cave (Suwankuha Temple) lumayan panjang sekitar 1,5 jam. Mobil travel terbilang nyaman dengan AC yang dingin. Dalam perjalanan pemandu sudah menginformasikan untuk tidak memberikan makan ke monyet yang ada disana, karena berbahaya. Begitu sampai di depan pintu masuk sudah disambut oleh kumpulan monyet2 dari mulai yang kecil sampai yang agak besar, bahkan ada yg menggendong anaknya. Di dalam gua terdapat patung Budha (sleeping/reclining Budha). Di dalam gua juga terdapat kelelawar yang bersarang sehingga bau nya agak menyengat. Di luar ada toilet yang baru mulai di renovasi dan disediakan kotak amal untuk kebersihan (spt di Indonesia ya…). Kami tidak diberikan waktu cukup lama, setelah foto2 maka rombongan pun kembali masuk mobil untuk melanjutkan ke tujuan berikutnya.
Kami melanjutkan perjalanan dan berhenti di sebuah tempat untuk bersiap-siap menaiki perahu long tail. Peserta tour diminta memilih jaket pelampung sesuai ukuran dan sambil menuju perahu akan diabadikan oleh fotographer jadi berikan pose terbaik Anda. Long tail boat ini dapat memuat sekitar 20 orang. Perjalanan di air pun dimulai… Jika Anda membawa anak kecil sebaiknya mengambil tempat duduk di depan agar suara mesin tidak terlalu berisik. Pemandangan sepanjang perjalanan cukup menghibur dengan beberapa pulau kecil yang menjulang tinggi, ombak pun tidak terasa karena adanya perlindungan dari hutan bakau (mangrove) sehingga perjalanan cukup nyaman.
Sekitar 30 menit perjalanan, rombongan tiba di Koh Panyee, yaitu perkampungan Muslim terapung. Disana ada sekitar 300 keluarga yang dulunya hidup berpindah-pindah namun sekarang sudah menetap disini. Kebanyakan mereka bekerja sebagai nelayan, berdagang maupun menjadi operator perahu. Di tempat ini kita menikmati makan siang. Pas saat perut sudah keroncongan… Menu nya dijamin memuaskan, entah karena lapar atau memang rasanya ya Tapi saat itu di meja kami pun hidangan tidak habis karena porsi nya yang tersedia cukup banyak. Setelah makan siang, rombongan diberi waktu untuk berkeliling di pemukiman ini untuk berbelanja oleh2 atau camilan-camilan.
Karena waktu terbatas, maka kita lanjut lagi ke perahu untuk menuju ke sebuah dermaga terapung yaitu sebuah kapal.. Disana kita dapat menitipkan tas bawaan kita, sisanya (barang berharga) yang akan kita bawa, dimasukkan ke dalam kantong plastik yang disediakan. Barang kita tersebut akan dijaga oleh tour guide kita yang tinggal di kapal ini. Kemudian kita akan menaiki kano yang masing-masing berkapasitas 2 orang + 1 pengemudi. Dan petualangan dimulai…
Setelah memasuki beberapa goa, kami kembali ke kapal besar tempat kano berlabuh. Disana bisa foto2 sebentar, sambil menikmati coca-cola dingin. Bbrrr… segar… Sayang tidak ditambah kue Setelah itu kami pun kembali menaiki long tail boat dan siap kembali ke daratan. Setelah mengembalikan baju pelampung, foto kita sudah dipajang dan siap ditebus seharga Baht 100 lengkap dengan frame nya. Setelah itu dengan van kita diantar ke hotel masing-masing. Perjalanan yang menyenangkan, bahkan menurut salah satu rombongan kami yang berasal dari Kuwait, tour ke James Bond island ini lebih menyenangkan daripada ke Phi-phi island (James bond island no 1 & Phi-phi island no 2), padahal saat berangkat dia berkata ke saya kalau Phi-phi adalah tempat yang indah dan wajib dikunjungi.
Sambil pulang, saya berpikir.. “Seharusnya Indonesia pun bisa membuat pariwisatanya semenarik ini, bahkan mungkin lebih menarik”. Kita memang perlu belajar dari Thailand untuk pariwisatanya yang sudah terorganisir dengan rapi.
Malam harinya kami keluar mencari aneka jajanan di sepanjang jalan. Mirip dengan di Pecenongan Jakarta Pusat. Aneka restoran sea food, chinese food, dengan menggunakan tenda berjajar dan pelayanan sibuk menawarkan. Hebatnya mereka menawarkan dalam berbagai bahasa, Inggris, Mandarin, Melayu, Jepang, wah hebat euy. Makanan berkisar 50 – 120 baht. Saat makan sempat melihat anak kecil yang hendak mengalungkan karangan bunga, namun sempat kami tolak dengan halus. Di meja sebelah ada sekeluarga tamu bule yang tidak mengerti dan merasa senang karena sekeluarganya dikalungi karangan bunga. Sesaat kemudian anak itu menghitung jumlah karangan bunga dan meminta bayaran, kalau tidak salah 50 baht sebuahnya (kurang lebih Rp 15.000). Wah menjebak juga nih.
Pulang ke hotel, kami mencari penyewaan sepeda motor di sekitar hotel, agar mudah kalau mau jalan-jalan seputar pantai Patong ini. Rata-rata mereka meminta paspor sebagai jaminan peminjaman. Saran kami adalah “Hindari menitipkan paspor ke siapapun dengan alasan apapun”. Anda akan kesulitan kalau sampai paspor Anda hilang. Setelah mencari beberapa tempat, akhirnya kami menemukan tempat penyewaan yang mau menerima SIM sebagai jaminan nya. Harga sewa motor adalah : 150 baht / hari (Rp 45.000), bensin eceran rata-rata 30 baht / liter (Rp 9,000).