Tempat wisata di Propinsi Nusa Tenggara Timur tidak hanya Senggi yang terkenal. Sengigi terkenal sekalian dengan pulaunya, Lombok. Namun ternyata ada tempat wisata lain yang tidak kalah indah pesonanya dan sangat pantas Anda coba. Adalah
Pulau Seraya. Tentu ada pantai juga di sana.
Lebih tepatnya bernama Pulau Seraya Kecil meskipun Pulau Selayar (saja) lebih populer. Pulau Seraya merupakan salah satu obyek wisata bahari unggulan di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Kabupaten ini mempunyai 162 pulau dengan keindahan taman laut yang memukau, salah satunya Seraya.
Di pulau Seraya Anda bisa memilih 18 bungalow yang tersedia dengan nuansa alami, atap alang-alang, dan dindingnya dari anyaman bambu. Alam di sekitar Pulau Seraya memang sangat teduh dan bertambah indah dengan adanya bukit berhiaskan sabana.
Pesona lautan sebening kaca yang terpancar bisa mulai anda saksikan ketika kapal yang membawa anda mendekati Pulau Seraya Kecil, di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Di sekitar kapal, banyak anda temui gerombolan ikan mungil beraneka warna menari di antara terumbu karang. Pemandangan ini tentunya membuat mata anda terbelalak.
Di bibir pantai, sejumlah bintang laut terlihat beria-ria di dasar pantai dengan pasir yang putih bersih memesona memberi sambutan hangat kepada wisatawan yang datang. Deretan pohon nyiur di pinggir pantai yang berhiaskan hamparan pasir putih nan lembut juga memperindah suasana. Hembusan semilir angin membuat siapa pun di pulau itu akrab dengan alam.
Tahukah anda, pulau Seraya juga menjadi salah satu obyek wisata favorit wisatawan asing, terutama yang berkunjung ke Manggarai Barat. Umumnya, tujuan utama mereka melihat reptilia purba, komodo (Varanus komodoensis), menyelam (diving), dan snorkeling.
Kondisi pantai di Pulau Seraya sangat cocok untuk snorkeling. Saat laut surut, anda bahkan dapat berjalan ke tengah laut hingga radius sekitar 500 meter dari bibir pantai tanpa khawatir tenggelam. Pasalnya, ketinggian permukaan air laut hanya setinggi paha orang dewasa. Wow!
Dan ada yang lebih menggemaskan, ikan-ikan laut dengan warna cantik tidak menghindar sedikitpun untuk bersembunyi ketika manusia mendekat. Anda juga dapat menyaksikan terumbu karang dengan berbagai bentuk dan warna yang menarik.
Jika Anda merencanakan piknik ke Pulau, Seraya boleh dikatakan layak dipertimbangkan sebagai tempat berlibur. Lokasi tidak terlalu jauh dengan Kota Labuan Bajo. Dengan perahu motor dapat dijangkau hanya dengan sejam. Biaya sewa kapal relatif murah, hanya 300ribu-500ribu pergi-pulang (PP).
Jika anda menghendaki menginap di bungalo, pihak pengelola tidak meminta tambahan biaya sewa kapal. Pengunjung hanya dikenai biaya kamar per malam Rp 250.000. Soal asupan dan logistik, anda juga tak perlu khawatir. Di pulau tersebut tersedia restoran yang melayani dari pagi hingga malam hari.
Sehari saja liburan ke Pulau Seraya tentu tidak akan cukup memuaskan dahaga Anda. Apalagi biaya sewa kamar juga relatif murah. Namun, jangan salah karena kalau wisatawan memadati pantainya, pihak pengelola membatasi lama tinggal pengunjung untuk menginap, maksimal tiga hari.
Biasanya masa padat kunjungan itu pada bulan Juli-Agustus, terutama dari kalangan wisatawan asing. Bulan-bulan itu berbarengan dengan liburan anak sekolah dan liburan musim panas negara-negara barat.
Karena masih belum terjangkau jaringan listrik PLN, pihak pengelola menggunakan genset dan hanya menyalakan genset dari pukul 18.00-22.30 waktu setempat. Pada pukul 22.30 genset dipadamkan karena umumnya wisatawan meminta itu, tak ada lagi aktivitas atau kegaduhan. Dengan tanpa listrik, Anda bisa menikmati ketenangan dan syahdunya malam.
Pulau Seraya Angker
Pulau Seraya tergolong lama menjadi tempat wisata seperti halnya Pantai Indrayanti, Pantai Sawarna, dan Pantai Klayar, pesona keindahannya baru diekspos belakang ini. Dulu Pulau Seraya dikenal angker, seperti Pantai Sawarna. Sebagaimana dituturkan oleh Andi Anwar, seorang warga Pulau Seraya Kecil tinggal di balik bukit dari bungalo berdiri.
Tahun 1970-an pulau ini masih dikenal sepi dan angker. Tidak ada orang yang berani tinggal di Pulau Seraya. Andi ke Seraya Kecil ketika masih berumur 11 tahun diajak oleh almarhum ayahnya. Saat itu, baru ada tiga-empat rumah
Menurut Andi, awal mula yang singgah di pulau berpasir putih itu adalah para punggawa Bajo yang mencari ikan dan teripang. Mereka kemudian tinggal di pulau tersebut. Keangkeran yang dimaksud adalah warga yang tinggal di situ dulu sering kerasukan roh halus. Untuk menyadarkannya harus dilakukan penyembelihan seekor kambing. Kepala kambing itu digantung di pohon asam yang tumbuh di tengah kampung itu.
Tapi Anda tak perlu khawatir atau was-was, karena sekarang adalah tahun 2012. Apalagi jika anda seorang yang beriman, tentu tak takut makhluk halus, bukan?
Say No to Bomb
Untuk menjaga kelestarian alam, masyarakat di Pulau Seraya Kecil memegang teguh konvensi untuk tidak mencari ikan dengan potas atau bom ikan. Dengan demikian, lingkungan bawah laut di sini benar-benar lestari. Masyarakat Seraya hanya memancing di pinggir pantai saja untuk mendapat ikan. Di pantai juga banyak ikan yang bisa dikail.
Bonus bagi Anda jika memilih liburan di Pulau Seraya. Biasanya pengunjung Pulau Seraya dalam perjalanan pulang ke Labuan Bajo, kapten kapal akan menawari untuk singgah di Pulau Bidadari, yang saat ini dikelola oleh warga Inggris, Ernest Lewan Dowsky.
Pulau Bidadari juga berpasir putih dan memiliki pemandangan bawah laut yang tak kalah menarik dengan Pulau Seraya. Akhir kata, bagi Anda yang ingin merenung dan menenangkan diri, berbulan madu, atau sekadar berlibur merilekskan diri dari segala rutinitas pekerjaan, Pulau Seraya wajib menjadi daftar pilihan.