Welcome to www.kaosbordirlogo.blogspot.com .
Diberdayakan oleh Blogger.

SitusJual Beli online

Ahok Geram Ada Anggaran "Titipan DPRD" Rp 8,8 Triliun

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama geram saat mengetahui munculnya anggaran sebesar Rp 8,8 triliun pada RAPBD DKI 2015 yang merupakan pokok pikiran DPRD DKI kepada satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Basuki atau yang akrab disapa Ahok yakin bahwa tidak semua anggota DPRD setuju dengan alokasi dana anggaran yang terasa janggal itu. Ia akan menggalang mereka yang tidak sepakat untuk bersekutu dengannya.
"Saya yakin masih ada anggota DPRD yang baik. Saya juga sudah kasih tahu Pak Pras (Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi). Hari Senin saya bikin dua kubu, kubu yang mau ikut saya dan kubu yang tidak terima anggarannya saya coret. Kalau APBD tidak mau dibahas, ya saya gunakan APBD 2014 saja," kata Ahok di gedung Smesco, Jakarta, Minggu (18/1/2015). 

"Jadi, anggota DPRD yang mau dukung saya gunakan APBD 2014, datang ke Balai Kota. (Anggota DPRD) yang enggak mau dukung saya, enggak usah datang ke Balai Kota. Ribut saja sudah sama saya," ujar Ahok lagi. 

Anggaran sebesar Rp 8,8 triliun itu telah dicoret oleh Basuki melalui sistem e-budgeting. Terkait sikap Ahok itulah, DPRD ditengarai batal menggelar rapat paripurna pada Jumat lalu. Sedianya, pada Jumat lalu, Ahok menyampaikan pidato pada sidang pandangan fraksi DPRD DKI dalam rapat paripurna RAPBD 2015. 

Ahok menilai, pengajuan dana anggaran sebesar itu tidak masuk akal. Anggaran itu dinamakan "anggaran visi misi", seperti sosialisasi surat keputusan (SK) gubernur. Ahok mengaku telah berdiskusi dengan aparat Pemprov DKI seperti Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Saefullah, Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta Heru Budi Hartono, dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Tuty Kusumawati.

"Judul anggarannya saja 'visi misi', sampai Rp 8,8 triliun. Di dalamnya total anggaran sosialisasi SK gubernur saja sampai Rp 46 miliar setahun. Gila enggak? Apa yang mau disosialisasi SK gubernur? Makanya saya marah. Mereka (DPRD) enggak ada yang mau ngaku. Jadi, kalau mau berantem, ya berantem saja," kata Ahok. sumber megapolitan

Read More »
22.06 | 0 komentar

Kejaksaan Agung Siapkan Eksekusi Mati Gelombang Berikutnya

Setelah eksekusi enam terpidana mati kasus narkoba, Kejaksaan Agung telah menyiapkan eksekusi mati untuk para terpidana gelombang berikutnya.
Saat ini ada 64 terpidana mati kasus narkoba yang mengajukan grasi dan kemungkinan akan ditolak oleh Presiden Joko Widodo. Beberapa di antaranya telah dipastikan ditolak, dan lainnya masih menunggu. [Baca: Presiden Tolak Grasi 64 Terpidana Mati Kasus Narkoba].

Namun, Kejaksaan Agung tidak gegabah melakukan eksekusi mati. Jaksa Agung HM Prasetyo mengatakan, persiapan eksekusi harus dilakukan dengan teliti dan cermat agar tidak terjadi kesalahan dan seluruh aspek hukum terpidana mati terpenuhi.

"Jangan sampai ada permasalahan hukum yang belum terselesaikan. Kalau ada yang sudah terpenuhi, tentunya secepat itu pula kita rencanakan untuk mengeksekusi mati," tegas Prasetyo, Minggu (18/1/2015) di Kejagung.

Seperti diketahui, Minggu (18/1/2014) pukul 00.00 WIB, enam terpidana mati dieksekusi di dua lokasi berbeda yakni Nusakambangan dan Boyolali setelah grasi ditolak. Masing-masing Ang Kim Soei (62) warga negara Belanda, Namaona Denis (48) warga negara Malawi, Marco Archer Cardoso Mareira (53) warga negara Brasil, Daniel Enemua (38) warga negara Nigeria, Rani Andriani atau Melisa Aprilia (38) warga negara Indonesia, dan Tran Thi Bich Hanh (37) warga negara Vietnam. [Baca: Inilah 6 Terpidana Mati Kasus Narkoba yang Dieksekusi].

Salah satu terpidana mati yang manunggu eksekusi adalah Myuran Sukumaran, salah seorang anggota sindikat Bali Nine yang saat ini ditahan di LP Kerobokan, Bali. Menurut Jaksa Agung, eksekusi belum dapat dilakukan karena menunggu proses hukum terpidana lain dalam kasus yang sama.

Myuran dibekuk di Bandara Ngurah Rai, Badung, bersama delapan WN Australia lainnya tahun 2005. Mereka kedapatan hendak menyelundupkan 8,3 kg heroin ke Bali. Myuran dan Andrew Chan divonis mati tahun 2006. Sementara tujuh lainnya memperoleh hukuman bervariasi antara 20 tahun hingga seumur hidup. Grasi Myuran telah ditolak presiden, namun grasi Andrew masih diproses.sumber kompas

Read More »
21.54 | 0 komentar

Saat Tewas Kecelakaan, Putri Diana Tengah Hamil Anak Dodi Al Fayed?

Sebuah pertunjukan teater kembali mengungkap dugaan miring mengenai keluarga kerajaan Inggris. Setelah menyebut Harry bukan anak kandung Pangeran Charles, kini Putri Diana diklaim tengah mengandung ketika tewas kecelakaan.

Teori kontroversial mengenai kehidupan sang mendiang putri diangkat dalam sebuah produksi teater bertajuk 'Truth, Lies, Diana'. Pertunjukan dibuka sejak Jumat (9/1) lalu di London.

Jon Conway, sang sutradara yang sekaligus ikut bermain dalam teater mengklaim menulis berdasarkan transkrip pemeriksaan resmi kematian sang putri. Begitu juga dengan bocoran dokumen resmi dan wawancara dengan mantan kekasih Diana, James Hewitt dan seorang pelayan, Paul Burrell.

"Yasser bilang padanya dengan bahasa Arab, 'Aku tak percaya dengan berita yang ada. Apa kau sedang bertugas?' Lalu ia bilang, 'Ya, ya. Apa? Dia sedang hamil?'" ujar karakter Rose, seorang petugas forensik yang mengaku bertemu dengan dokter yang mengurus Diana.

"Dokter lain bilang pada Yasser ia melihat janinnya dan diminta untuk merahasiakannya. Yasser bilang, 'Ya, bayangkan seorang ibu masyarakat Inggris hamil 'bayi Muslim''," lanjutnya.

Ditulis dalam situs resmi Conway, menurutnya publik pantas mengetahui kenyataan pahit tersebut. "Aku menyebutnya kata-D, karena tak ada satu pun yang ingin bicara mengenai hal itu," ungkapnya.

Margaret Holder, seorang penulis kerajaan, menyebut drama yang ditulis Conway adalah sebuah omong kosong. Ia menilai sang sutradara hanya ingin mengangkat namanya melalui kisah kontroversial tersebut.

"Kupikir ini semua akan menempatkannya kembali menjadi sorotan. Ia seperti bilang pada produser program reality show di TV, 'Halo, aku di sini.' Semua ini hanya omong kosong, hanya permaian," tuturnya, dikutip dari Daily Mail, Rabu (14/1/2015). sumber detik


Lady Diana Disebut Tewas dalam Kondisi Hamil

Jakarta - Banyak kontroversi menyebutkan penyebab meninggalnya Lady Diana pada 31 Agustus 1997. Salah satunya, Diana sedang mengandung anak dari Dodi Al Fayed ketika ia meninggal. Putri Diana tewas karena kecelakaan mobil yang terjadi di jalan terowong Pont de l'Alma, Paris. Ketika kecelakaan terjadi, Diana sedang bersama Dodi Al-Fayed. 

Seperti diketahui umum, kebersamaan Diana dengan pria keturunan Arab tersebut yang jadi teman hidup Diana, paska bercerai dengan Pangeran Charles, merupakan penyebab kecelakaan yang merenggut wanita cantik tersebut. Kini, fakta baru muncul ketika West End memutar teater yang bercerita mengenai kontroversi kehidupan dan kematian Diana. 

Dalam malam pembukaan pemutaran teater yang berlangsung Rabu, 7 Januari 2015, 'faksi' Truth, Lies, Diana (Kebenaran, Kebohongan, Diana), seperti dilansir Dailymail pada Minggu 11 Januari 2015, merilis di antara tuduhan yang ditayangkan pada teater tersebut. Teater ini berpusat pada seorang penulis drama fiksi yang menyelidiki kematian Diana. Penyelidikan tersebut kemudian menemukan bahwa Diana sedang hamil bayi dari Dodi Al Fayed ketika ia meninggal.

Jon Conway, sebagai sutradara hadir dalam acara tersebut. Ia menyebutkan bahwa menulis cerita berdasarkan transkrip kematian sang putri, bocoran dokumen resmi dan wawancara dengan mantan kekasihnya James Hewitt dan Butler Paul Burrell.

Walaupun klaim mengenai kehamilan Diana tidak dibenarkan oleh pemeriksaan resmi, Jon Coway memberikan bukti testimoni dari mantan pacar seorang dokter di rumah sakit Pitié-Salpetriere—tempat Diana meninggal. Testimoni tersebut mengatakan bahwa mantan pacar dari dokter tersebut, benar memberi dokumen bocoran mengenai otopsi meninggalnya Diana. (Baca: Pernikahan Kate Middleton Diperkirakan Kalahkan Lady Diana)

Dalam drama tersebut diperlihatkan 'Rose', seorang perwira forensik Inggris, yang mengklaim bahwa dokter Yasser—dokter yang memeriksa Diana saat itu memanggil dokter lain. Dokter lain yang dipanggil oleh dokter Yasser mengatakan, bahwa Diana sedang hamil bayi muslim, tetapi ia tidak mau dokter Yasser mengatakan kepada orang lain. “Ya, bayangkan bahwa, The king of england's mother, hamil bayi Muslim," kata dokter tersebut dalam teater. (Foto : Para Selebriti Ini Memerankan Tokoh Penting)

Ketika ditanyai mengapa Rose dan Yasser memilih untuk diam pada saat kematian Diana, jawabannya adalah untuk melindungi karir mereka pada saat itu. Walaupun begitu, mereka mengatakan, "sekarang adalah waktunya untuk kebenaran."

Selain kehamilan Diana, drama tersebut menceritakan bahwa Hewitt mengklaim Diana menemukan Pangeran Charles berselingkuh dengan Camila Parker Bowles beberapa hari sebelum pernikahan mereka, dan ia ingin membatalkan pernikahannya. sumber tempo

Read More »
18.55 | 0 komentar