Welcome to www.kaosbordirlogo.blogspot.com .
Diberdayakan oleh Blogger.

SitusJual Beli online

Misteri Hilangnya Pesawat MAS MH370

Sejumlah petunjuk dan laporan yang masuk enam hari terakhir tentang keberadaan pesawat Malaysia Airlines MH370 sudah dicek oleh otoritas Malaysia. Hasilnya, tak ada titik terang yang bisa ditemukan. Keberadaan pesawat seharga Rp 3 triliun itu tetap jadi misteri.

Sejak hari pertama, ada beberapa penampakan yang disaksikan sejumlah orang tentang kemungkinan keberadaan pesawat. Ada yang melihat kilatan cahaya, pesawat terbang rendah, suara ledakan, hingga pesawat terbakar. Namun, setelah semuanya diverifikasi, tak ada yang membuahkan hasil.
Begitu pun dengan laporan benda yang diduga berasal dari puing pesawat. Beberapa laporan seperti bahan bakar, alat keselamatan, puing, termasuk foto satelit terakhir yang diambil pemerintah China hanya isapan jempol semata. 
Total ada 12 negara yang membantu pencarian, mulai dari Amerika Serikat, China, Australia, Indonesia hingga India. Ada 42 kapal laut dan 39 pesawat terbang yang aktif menelusuri sejumlah titik. Semua belum menemukan petunjuk berarti.

Area pencarian yang tadinya hanya di seputar kawasan Laut China Selatan akhirnya diperluas. Total area yang disisir adalah 27 ribu mil laut persegi atau setara dengan 93 ribu kilometer persegi. Kawasannya hampir sama dengan luas negara Hungaria, yakni 93.030 kilometer persegi. 
Jadi, di mana pesawat itu sekarang? Menteri Perhubungan Malaysia Hishamudin Hussein dalam jumpa pers terakhirnya mengatakan masih belum tahu. Namun dia memastikan segala upaya akan terus dilakukan untuk memberi jawaban pada keluarga korban.

Berikut infografis misteri hilangnya pesawat hingga hari ke-6:

sumber: detik


Read More »
19.16 | 0 komentar

Heboh, Struk Tol Bersaldo Rp 1,7 Miliar

Seorang pembaca pasangmata.com mengirim gambar struk e-toll yang menunjukkan keanehan jumlah saldo e-money. Tak tanggung-tanggung si pemilik e-money punya saldo Rp 1,7 miliar.

"Saya masuk e-Toll dan mobil di depan tidak mengambil print-outnya. Saya mau mengambil print out saya terambil juga yang sebelumnya. Setelah saya lihat wow nilai saldo hampir Rp 2 miliar," kata pembaca menggunakan nama Bang Jampang, Jumat (21/2/2014) malam.
Dari foto yang dikirim, si pemilik e-money yang struknya tertinggal, diketahui melewati gerbang Tol Cibubur pada pukul 11.34 WIB, Jumat (21/2/2014). Si pengendara membayar uang tol Rp 3 ribu karena mobilnya masuk dalam golongan 1.

Tapi belum diketahui apakah foto struk yang dikirim rekayasa atau asli. Bang Jampang tidak menyertakan nomor telepon yang bisa dihubungi. Saat dihubungi via surat elektronik beralamat andysutedja@gmail.com, tidak ada balasan. 
Humas Bank Mandiri, Iskandar Tumbuan saat dikonfirmasi mengatakan batas saldo maksimal e-money hanya Rp 1 juta. Mandiri e-money merupakan kartu nirsentuh yang bertujuan memudahkan transaksi harian penggunanya. Kartu ini dapat digunakan pada merchant tol, mini market dan sejumlah tempat hiburan. 

"Kalaupun struk tercetak, rasanya nggak mungkin sebesar itu (Rp 1,7 miliar)," katanya.
sumber; detiknews

Read More »
06.03 | 0 komentar

GUNUNG KELUD ERUPSI "Sepatan" Lembu Sura dan Runtuhnya Majapahit, Mitos dan Sains Gunung Kelud

"Yoh, Kediri mbesuk bakal pethuk piwalesku sing makaping-kaping, yaiku Kediri bakal dadi kali, Blitar dadi latar, lan Tulungagung dadi kedung" ~Lembu Sura~
  
 Kalimat di atas adalah "sepatan" alias kutukan yang diucapkan Lembu Sura, tokoh legenda yang mewarnai sejarah Kabupaten Kediri di Jawa Timur. Juga, sejarah kerajaan Majapahit.
Ada beragam versi soal Lembu Sura yang berakhir dengan kutukan dan menjadi sejarah lisan kehadiran Gunung Kelud ini. Meski demikian, semua bertutur tentang cara seorang perempuan cantik menolak lamaran Lembu Sura.
Satu versi, adalah cerita dengan perempuan cantik Dewi Kilisuci yang adalah anak Jenggolo Manik. Versi lain, ini adalah kisah tentang Dyah Ayu Pusparani, putri dari Raja Brawijaya, penguasa tahta Majapahit. Ada versi-versi lain tetapi inti cerita sama.

Kisah ini bermula dari kecantikan yang tersohor, mendatangkan para pelamar, sayangnya yang datang tak sesuai harapan. Tak enak menolak, maka cara sulit diterapkan. Tak beda dengan kisah Rorojonggrang dan legenda candi Prambanan.
Namun, dalam legenda Gunung Kelud, pelamar sang putri ini masih pula bukan manusia. Dia makhluk berkepala lembu. Itulah Lembu Sura.
Untuk menolak lamaran Lembu Sura, dibuatlah syarat pembuatan sumur sangat dalam hanya dalam waktu semalam. Tak dinyana, Lembu Sura ini punya kekuatan dan kemampuan untuk mewujudkan syarat itu.
Melihat perkembangan tak menggembirakan, sang putri pun menangis. Ayahnya, dalam versi kisah yang mana pun, kemudian memerintahkan para prajurit untuk menimbun Lembu Sura yang masih terus menggali di sumur persyaratan itu.
Batu demi batu dimasukkan ke lubang sumur, menjadi sebentuk bukit menyembul karena ada Lembu Sura di dalamnya. Saat batu dilemparkan, Lembu Sura masih memohon untuk tak ditimbun. 
Begitu menyadari bahwa permohonannya akan sia-sia, keluarlah "sepatan" sebagaimana menjadi kutipan di atas. Sejak saat itulah legenda Gunung Kelud dan kedahsyatan letusan maupun dampaknya mengemuka.

Hancurnya Majapahit
Terlepas dari mitos Lembu Sura, tiga wilayah yang disebut dalam kutukannya itu memang kemudian luluh lantak. Para ahli sejarah memperkirakan letusan pada1586 yang menewaskan lebih dari 10.000 orang adalah akhir dari sejarah kekuasaan Kerajaan Majapahit.
Betul, catatan sejarah menyebutkan Kerajaan Majapahit diperkirakan runtuh pada kisaran angka tahun 1478. Namun, para sejarawan hari ini pun mengakui masih banyak yang belum terkuak soal sejarah kerajaan itu, seperti misalnya dugaan ada dua Majapahit pada satu masa.
Apa kaitannya dengan Gunung Kelud? Tentu saja letusannya.
http://www.vsi.esdm.go.idPeta rawan bencana letusan Gunung Kelud, yang dirilis Badan Geologi Kementerian Energi, Sumber Daya Alam, dan Mineral menyusul peningkatan status kegunungapian Gunung Kelud menjadi Awas, Kamis (13/2/2014) malam. Gunung ini kembali meletus pada Kamis dengan letusan pertama terjadi pada pukul 22.50 WIB.

Sebelum letusan pada 2007, setidaknya sejak awal abad 1900-an diketahui bahwa kawah Gunung Kelud memiliki danau. Kecuali letusan pada 2007, letusannya pun diketahui bertipe eksplosif, termasuk letusan pada Kamis (13/2/2014) malam.

Dalam sebuah wawancara mantan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi, Sumber Daya Alam, dan Mineral (ESDM) Surono mengatakan keberadaan danau di kawah ini sama bahayanya dengan lontaran material padat dari letusan gunung.


Surono yang pada Jumat (14/2/2014) diangkat menjadi Kepala Badan Geologi, mengatakan lontaran air dari danau kawah, bila masih ada, bisa mencapai sekitar 37,5 kilometer. Sudah air panas, bercampur magma, masih dipadukan dengan seratusan juta ton material padat yang terlontar.
Kira-kira, karena tak ada catatan sejarahnya, itulah yang terjadi pada letusan 1586. Namun, bukan pula letusan itu saja yang menyebabkan korban jiwa mencapai lebih dari 10.000 jiwa. Dampak sesudah letusan, tak kurang buruknya.
Diduga, kematian puluhan ribu orang itu juga disebabkan kelaparan. Dengan muntahnya air danau kawah, lontaran material padat, dan abu vulkanik yang mematikan tanaman, dapat diduga tak ada pasokan makanan yang bisa disediakan dalam jumlah besar untuk jumlah warga pada saat itu.

Membaca simbol tradisi lisan untuk mitigasi bencana

Inilah yang kemudian diduga sebagai penyebab benar-benar paripurnanya sejarah kerajaan Majapahit, menutup beragam konflik politik internal zaman itu, maupun legenda kutukan Lembu Sura. 
Sebagai gambaran, letusan pada 1919 yang notabene relatif lebih modern dibandingkan kondisi pada 1586, juga menewaskan ribuan orang. Angka yang tercatat adalah 5.160 orang. Letusan pada 1919 inilah yang mengawali dilanjutkannya upaya pembangunan terowongan di kaki gunung berketinggian 1.731 meter tersebut.
Terowongan-terowongan tersebut berfungsi mengurangi volume air di kawah danau. Catatan tertua tentang upaya mengurangi dampak dari lahar cair, gabungan magma dan air danau yang mendidih, adalah "kelahiran" Sungai Harinjing yang sekarang dikenal sebagai Sungai Sarinjing di Desa Siman, Kecamatan Kepung, Kediri. Sungai ini merupakan sudetan dari Sungai Konto.

Kehadiran Sungai Serinjing tercatat dalam prasasti Harinjing di Desa Siman. Dalam prasasti yang dikenal pula sebagai Prasasti Sukabumi itu, tertera angka tahun 921 M. Di situ diceritakan soal pembangunan bendungan dan sungai yang dimulai pertama kali pada 804 M. 
Terowongan pengalir air dari danau kawah buatan 1926, setelah letusan pada 1919, masih berfungsi sampai sekarang. Namun, setelah letusan 1966, Pemerintah Indonesia membangun terowongan baru yang lokasinya 45 meter di bawah terowongan lama. 
Terowongan baru yang rampung dibangun pada 1967 ini diberi nama Terowongan Ampera. Fungsinya menjaga volume air danau kawah tak lebih dari 2,5 juta meter kubik. Volume air di kawah Gunung Kelud susut dan hanya menyisakan genangan pada letusan efusif 2007.
Pada letusan Kamis (13/2/2014) malam, air danau bisa jadi bukan lagi ancaman. Namun, terbukti pada malam itu bawa Gunung Kelud masih memiliki ciri letusan eksplosif. Lontaran material padat vulkanik pada letusan terbesar pada pukul 23.30 WIB mencapai ketinggian 17 kilometer, ketika letusan pertama melontarkan material hingga setinggi 3 kilometer.
Jangkauan abu vulkanik letusan Gunung Kelud pada malam itu pun menyebar luas mengikuti arah angin, menyebar luas di Jawa Tengah dan menjangkau Jawa Barat. Bisa jadi gabungan antara pembangunan saluran-saluran air yang telah menghadirkan 11 sungai berhulu di gunung itu, letusan efusif yang menyurutkan air danau kawah, dan persiapan yang lebih baik menjadi faktor yang meminimalkan jumlah korban.
Namun, barangkali pekerjaan rumah tetap belum habis. Berdasarkan catatan sejarah, Gunung Kelud memiliki pola letusan berjeda pendek, antara 9 sampai 25 tahun. Walaupun korban jiwa yang jatuh dalam dua hari ini bukan karena dampak langsung letusan, tetapi fakta sangat pendeknya tenggat waktu antara peningkatan status Awas sampai terjadi letusan pada Kamis malam, tetap merupakan sebuah catatan baru.
Jarak waktu peningkatan status hingga terjadinya letusan, tak sampai dua jam. Kalaupun kutukan Lembu Sura tak lagi relevan sebagai mitos, barangkali perlu dibaca ada simbol-simbol budaya dalam tradisi lisan sebagai "kode" mitigasi bencana. 

Percaya atau tidak, hari ini selain 11 sungai ada di Kediri, di Tulungagung pun ada Bendungan Wonorejo, dan Blitar menjadi sebidang tanah datar di kawasan yang dikelilingi danau dan sungai itu. Agak terdengar familiar? Betul, kalimat dalam legenda Lembu Sura.
SUMBER ; kompas

Read More »
12.38 | 0 komentar