Welcome to www.kaosbordirlogo.blogspot.com .

Bertambah, Korban Pelecehan Seksual di JIS

Sejumlah orang tua murid Taman Kanak-Kanak Jakarta International School mengaku anaknya kemungkinan besar mengalami pelecehan seksual. Pengakuan itu terungkap dalam pertemuan orang tua murid TK JIS pada Selasa, 15 April 2014, pekan lalu. “Selesai saya bicara, satu persatu mereka bicara,” ujar ibu siswa JIS yang menjadi korban pelecehan seksual kepada Tempo, Kamis, 17 April 2014, pekan lalu.

Menurut dia, para orang tua korban itu mengatakan anaknya mengalami perubahan sikap. Di antaranya, kata ibu korban, sang anak menjadi pemurung dan sering menggambar gambar mengerikan. “Gambar orang dewasa pegang pisau dan ada darah di mana-mana,” ujarnya. 

Selain itu, ibu korban melanjutkan, seorang anak mengaku kepada ibunya bahwa dirinya sempat dianiaya petugas kebersihan sekolah di dalam toilet. Saat itu, sang anak yang sedang buang air kecil tiba-tiba merasa lehernya dicekik dari belakang. Sang anak yang memiliki tubuh cukup besar pun berontak dan sempat menendang kemaluan pelaku dan akhirnya lolos.

Satu orang tua lainnya juga mengaku anaknya pernah mengalami hal yang sama dengan anaknya. Sang ibu mengatakan pernah meminta pertanggungjawababan JIS. Pihak JIS berjanji akan menyelesaikan masalah itu. “Tapi sampai hari ini kata dia tak pernah ada penyelesaian,” ujarnya. 
Kepala Jakarta International School Timothy Carr mengatakan kasus pelecehan seksual lain yang pernah terjadi di sekolahnya terjadi pada 17 tahun silam, di sekolah yang telah berdiri sejak 1951 itu.

"Kasus 17 tahun lalu itu adalah satu-satunya yang kami terima, tak ada laporan lain," ujar Carr saat menggelar konferensi pers di Hotel Sultan, Senin, 21 April 2014.

Meskipun tak menjelaskan rinciannya, Carr memastikan kasus tersebut merupakan satu-satunya yang pernah ada di sekolahnya. Menurut dia, kasus ini telah membuat pihak sekolah amat terpukul dan berupaya meningkatkan keamanan di lingkungan sekolah. "Kami berupaya semaksimal yang kami bisa untuk membuat sekolah kembali menjadi tempat teraman bagi siswa,"
sumber ; tempo

Related Post:

Share this article now on :