Welcome to www.kaosbordirlogo.blogspot.com .

Jalur Pantura Lumpuh, Banjir Terus Meninggi

 
 
Banjir besar yang melanda Kabupaten Indramayu dan Subang, Jawa Barat, meluber hingga Jalur Pantai Utara Jawa (Pantura), Senin 20 Januari 2014. Akibatnya, jalur Pantura menuju Jakarta terputus mulai Pamanukan dan Indramayu sejak semalam hingga saat ini.

Mobil-mobil yang ada di jalur tersebut terjebak dan tak bisa bergerak lebih dari sehari semalam. Kondisi itu terlihat sekitar dua kilometer sebelum flyover Pamanukan. Air banjir bahkan masuk ke dalam mobil dan membuat sejumlah kendaraan mogok.
Berdasarkan informasi dari saksi mata, Brigadir Agus Wijaya, ketinggian air di jembatan layang Pamanukan itu sudah sekitar 2 meter. Kantor SAR Bandung kini mengerahkan personel dari Pos SAR Cirebon untuk menangani banjir yang terjadi di Subang, Pamanukan.
Sebelum meluncur ke Pamanukan, tim SAR sebelumnya juga menangani musibah banjir di Desa Bugel, Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu. Banjir di Indramayu merendam sedikitnya 17 kecamatan dengan ketinggian air 30-150 cm.
Kecamatan yang terendam air di Indramayu itu antara lain Sukra, Patrol, Anjatan, Haurgeulis, Bongas, Gabuswetan, Kandanghaur, Losarang, Jatibarang, Widasari, Lohbener, Indramayu, Balongan, Terisi, Cikedung, Lelea, dan Kroya. Wilayah paling parah yang terkena banjir adalah Kecamatan Patrol dengan ketinggian air 1,5 meter.
Traffic Management Center Polda Metro Jaya menginformasikan, akibat banjir di beberapa lokasi di Jalur Pantura, jalur Cirebon menuju Cikampek saat ini dialihkan melalui Jalur Selatan Jawa. (art)

Jalur Subang-Pamanukan Bagai Sungai
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mengirim 10 ton beras untuk korban banjir di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Genangan banjir masih tinggi karena hujan dengan intensitas tinggi masih terus terjadi.
Banjir membuat jalur utama Subang - Pamanukan dan Legonkulon tidak bisa dilalui seluruh jenis kendaraan. Ruas jalan tersebut menjadi sungai besar dengan arus yang cukup deras.
Selain itu aliran air di sungai Cipunagara, Ciasem, Cigadung, dan Cilamaya terus meluap karena sudah tidak dapat menampung air. Informasi yang dikumpulkan, banjir juga disebabkan beberapa tanggul jebol.
"Kita sedang mengirim 10 ton beras kepada korban banjir di Subang ini dalam perjalanan," kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jabar, Dadang Ronda saat dikonfirmasi melalui telepon, Senin 20 Januari 2014.
Ditambahkannya, selain itu BPBD mengirim beberapa tangki berisi air bersih untuk digunakan keperluan sehari-hari para pengungsi banjir.

"Sekarang lagi kesulitan air bersih namun kita kirim beberapa tangki berisi air bersih. Kita pun sudah mengirim 9 perahu saat banjir tiba untuk evakuasi," ujarnya. Dapur lapangan dan posko kesehatan juga sudah dibangun di sekitar pengungsian.
Seperti diketahui ribuan warga Kabupaten Subang dievakuasi akibat banjir yang terjadi di beberapa daerah seperti Kecamatan Pagaden, Kecamata Cipunagara, Kecamatan Compreng, Kecamatan Pusakajaya, Kecamatan Pusakanegara.
Banjir juga menerjang Kecamatan Legon Kulon, Kecamatan Pamanukan, Kecamatan Binong, Kecamatan Tambakdahan, Kecamatan Blanakan, Kecamatan Ciasem dan Kecamatan Pabuaran. Bahkan beberapa wilayah terendam banjir hingga ketinggian hingga 1,5 meter.
Selain di daerah Subang, banjir juga menerjang 22 kecamatan di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Banjir yang semula menggenani pemukiman dan persawahan, sejak Minggu siang sudah berimbas ke ke jalur Pantura Indramayu. Ada empat titik jalan di kawasan itu yang tergenang banjir. Kemacetan total terjadi.
Banjir yang terjadi akibat luapan Sungai Bugel membuat Kecamatan Patrol, Sukra, Anjatan, Haurgeulis, Bongas, Kroya, Losarang, Terisi, Cikedung, Lelea, Kandanghaur, Gabus Wetan, terendam banjir. Daerah yang paling parah terendam banjir adalah Patrol. Lebih dari empat desa di daerah ini yang terendam banjir dengan ketinggian hingga 2 meter.

Related Post:

Share this article now on :