Welcome to www.kaosbordirlogo.blogspot.com .

Apa Perbedaan antara Mesin Diesel dengan Mesin Bensin?

Mengetahui perbedaan antara mesin diesel dan mesin bensin harus dimulai dengan memahami proses pembakaran yang digunakan oleh kedua jenis mesin tersebut.

Mesin diesel dan mesin bensin sama-sama bekerja dengan pembakaran internal dan menggunakan piston untuk menciptakan energi mekanik.
Namun, apa yang terjadi di dalam silinder mesin merupakan kunci perbedaan cara kerja dan efisiensi kedua jenis mesin.

Pada mesin bensin, bahan bakar dicampur dengan udara, kemudian dikompresi oleh piston, di mana kemudian terbakar dengan bantuan percikan api dari busi.
Bahan bakar dan udara yang terbakar kemudian melepaskan energi yang digunakan untuk mendorong piston.

Mesin diesel menggunakan proses yang sedikit berbeda untuk menghasilkan energi mekanik. Saat piston naik dalam silinder, udara dalam silinder turut terkompresi.
Seiring tekanan semakin besar, suhu udara dalam silinder meningkat secara drastis.

Pembakaran terjadi ketika solar disemprotkan melalui nozzle injector ke dalam udara panas bertekanan tinggi di dalam silinder.
Solar akan langsung terbakar oleh udara panas dan gas pembakaran memaksa piston kembali turun dari silinder untuk menggerakkan kendaraan.
Mesin diesel tidak memerlukan busi karena solar dapat terbakar dengan sendirinya saat berada dalam silinder dengan udara panas dan bertekanan tinggi.

Tidak diperlukannya busi merupakan perbedaan utama antara mesin diesel dan mesin bensin.
Mesin diesel dan mesin bensin juga berbeda dalam hal keawetannya. Namun perlu diperhatikan juga bahwa mesin diesel menggunakan bahan bakar yang tidak sebersih bensin.
Oleh karena itu, perawatan perlu benar-benar diperhatikan bagi pemilik kendaraan bermesin diesel.

Namun, jika dirawat dengan baik, mesin diesel biasanya tahan lebih lama, sebagian karena solar tidak korosif seperti bensin.
Suatu hal yang umum bahwa mesin diesel bisa bertahan 322.000 km hingga 800.000 km pada kendaraan non-komersial sebelum dilakukan penggantian atau perawatan besar.
Sedangkan kendaraan komersial dengan mesin diesel setidaknya dapat mencapai 800.000 km meskipun lebih dari itu juga bukan merupakan hal yang aneh.

Daya tahan ini harus menjadi faktor saat mempertimbangkan apakah hendak memilih kendaraan dengan mesin diesel atau bensin.

Related Post:

Share this article now on :