BANDA ACEH - Gempa 6,2 Skala Richter (SR) yang melanda Aceh juga mengakibatkan sembilan anak meninggal akibat tertimbun bangunan Masjid Babussalihin di Kampung Blang Mancung, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah. Saat kejadian belasan anak sedang mengaji di dalam masjid.
Pencarian korban melibatkan personel TNI dan alat berat masih terus dilakukan. Hingga dini hari ini dilaporkan sembilan korban ditemukan tak bernyawa dari reruntuhan bangunan.
"Sampai pukul 23.00 WIB tadi sudah sembilan korban ditemukan, meninggal semua," kata seorang pegiat LSM di Takengon, Aceh Tengah, Rahmat (25) saat dihubungi Okezone, Rabu (3/2/2013) dini hari.
Rahmat yang ikut proses evakuasi korban mengatakan, semua korban yang masih di bawah reruntuhan bangunan saat ini diperkirakan sudah meninggal. Menurutnya sebelum gempa 6,2 SR mengguncang daerah itu, Selasa 2 Juli siang, belasan anak-anak kampung tersebut sedang mengaji di masjid. Beberapa bocah duduk di teras masjid sambil memegang benang layang-layang.
Nahas, mereka terjebak saat masjid rubuh dihentak gempa. Hanya dua anak kecil yang selamat yang satu berusia 13 tahun dan satu lagi masih berumur tiga tahun. Mereka mengalami luka serius.
"Mereka berhasil dikeluarkan melalui celah-celah lubang bangunan. Yang umur tiga tahun mengalami putus tangan, dia anak yatim. Yang 13 tahun putus kaki," ujar Rahmat.
Menurutnya Blang Mancung termasuk kawasan terparah menerima dampak akibat gempa. Sebagian besar bangunan di kampung ini rusak berat. Malam ini semua warga mengungsi ke meunasah (surau) dan mendirikan tenda-tenda darurat di depan rumahnya.
"Kebanyakan mengungsi di luar rumah, mendirikan tenda darurat. Ada juga yang di meunasah. Mereka takut gempa susulan,